Kiat Jitu Membeli Rumah Dengan Sistem KPR Untuk Pekerja Lepas atau Freelancer
Karena jumlah penghasilan yang didapatkan bersifat tidak tetap dan terkait dengan peraturan yang ada, banyak pekerja lepas dan freelancer yang tidak bisa membeli rumah melalui sistem KPR. Tapi selama ada kemauan, pasti semua hambatan tersebut dapat dilalui. Apalagi ada beberapa kiat jitu yang bisa diterapkan, sehingga cita-cita memiliki rumah sendiri tidak akan menjadi impian belaka.
Menabung
Dari dulu sampai sekarang, kegiatan menabung seringkali dipandang sebagai sebuah jalan terbaik untuk mengumpulkan uang. Jadi sangat disarankan menerapkan metode ini jika ingin secepatnya memiliki rumah sendiri.
Caranya sisihkan paling sedikit 30% dari setiap penghasilan yang diterima. Misalnya jika rata-rata memiliki penghasilan sekitar 5 juta rupiah per bulan, harus bisa menabung sekitar 1,5 juta. Dalam jangka waktu 2 tahun saja, akan terkumpul uang sebanyak 36 juta rupiah.
Dana sebanyak ini dapat digunakan untuk membayar uang muka kredit KPR yang harga rumahnya sekitar 250 hingga 350 juta rupiah. Bagi yang tinggal di daerah (bukan Jakarta) atau pinggiran kota pasti tidak akan kesulitan mendapatkan rumah dengan harga tersebut. Bahkan di Jakarta sendiri, masih ada rumah tipe 36 yang ditawarkan dalam kisaran harga 300 juta rupiah.
Kemudian apabila berhasil meraih pendapatan yang lebih banyak, sisihkan dan ditabung lagi. Jika sudah terkumpul, uang ini nantinya dapat dipakai untuk mengurus proses pembelian maupun kredit KPR rumah seperti biaya balik nama, provisi, jasa notaris atau PPAT dan sebagainya.
Memanfaatkan Promosi Kredit
Setelah semua dana untuk pembayaran uang muka dan biaya administrasi terkumpul, jangan langsung mengajukan kredit KPR. Lebih baik mencari dulu bank atau developer yang sedang mengadakan acara promo KPR atau pameran properti. Biasanya dalam agenda semacam ini selalu menawarkan pembayaran uang muka rendah dan jangka waktu pelunasan atau tenor kredit lebih lama.
Melakukan pembelian saat launching pertama
Ketika membeli rumah baru ketika launching pertama dilakukan, biasanya pihak developer berani memberi harga lebih murah. Terlebih jika proses pembangunan komplek perumahannya baru akan dimulai atau masih berupa tanah kosong. Beda saat sudah memasuki tahap pembangunan apalagi bangunan rumahnya sudah jadi, harganya cenderung mengalami kenaikan.
Karena itu, saat launching pertama merupakan waktu terbaik untuk melakukan pembelian rumah. Hanya saja perlu diingat, sebelumnya harus meneliti lebih dahulu reputasi pengembang dan tentu saja memilih pengembang yang benar-benar terpercaya dalam menjalankan pekerjaannya. Karena wujud rumahnya belum bisa diketahui kecuali maket dan gambarnya saja, maka harus berhati-hati.