Inilah Alasan Masyarakat Memilih Perumahan Untuk Tempat Tinggal Dibandingkan Apartemen
Antara perumahan dan apartemen masing-masing memang memiliki kelebihan yang berbeda. Tapi ada beberapa alasan kenapa masyarakat lebih memilih perumahan untuk tempat tinggal dibandingkan apartemen. Hanya sebagian kecil orang saja yang suka tinggal di apartemen.
Dapat diperluas
Lahan pada perumahan bisa dikembangkan baik secara vertikal atau horizontal. Misalnya jika sudah tidak ada lahan lagi yang tersisa rumah tetap dapat diperluas dengan cara ditingkat atau secara vertikal.
Sebaliknya apabila ada lahan tersisa, perluasan bangunan rumah dapat dilaksanakan dengan 2 sistem sekaligus secara vertikal dan horizontal. Selain itu sisa lahan tersebut juga bisa dipakai untuk membuat teras atau taman.
Sangat berbeda jika tinggal di apartemen. Penghuninya tidak bisa memperluas bangunan atau ruang. Yang hanya bisa dilakukan hanya merubah atau mendesain ulang interiornya saja. Dan bikin perasaan kurang nyaman adalah apartemen tidak punya akses langsung pada kehidupan alami seperti hewan, sungai, taman dan lainnya. Padahal unsur-unsur tersebut punya manfaat psikologi yang sangat tinggi.
Harga
Dibanding apartemen, harga beli perumahan jauh lebih murah. Untuk beli 1 unit apartemen saja butuh biaya hingga ratusan juta rupiah dengan luas yang tidak begitu besar. Sedangkan perumahan, selain harganya lebih rendah juga memiliki lahan yang lebih luas dan pemiliknya bebas melakukan renovasi.
Mudah dijual lagi
Karena lebih disukai masyarakat, rumah juga lebih mudah dijual lagi jika pemiliknya sedang butuh uang. Proses jual belinya juga mudah dijalankan dan tidak terlalu rumit dibandingkan dengan apartemen. Demikian pula dengan sertifikat rumah, bisa dipakai sebagai agunan atau jaminan untuk mencari pinjaman uang dan kredit pada bank.
Nilai investasi
Kelebihan berikutnya yang dimiliki oleh perumahan terletak pada nilai investasinya. Dalam jangka panjang, nilai investasi apartemen akan menurun. Tapi sebaliknya, nilai investasi pada perumahan justru selalu naik dan punya nilai jual yang jauh lebih tinggi. Apalagi jika rumah tersebut terletak di lokasi strategis dan ketersediaan lahannya sangat terbatas.
Legalitas
Selanjutnya dari sisi legalitas, perumahan bisa dimiliki untuk selamanya karena sertifikatnya merupakan SHM atau Sertifikat Hak Milik. Tapi untuk apartemen hak kepemilikannya hanya berbentuk Hak Guna Bangunan Saja dan memiliki masa kadaluwarsa. Jika hak tersebut tidak diperpanjang setelah kontrak berakhir penguasaan unit apartemen harus dikembalikan kepada pengelola apartemen.
Resiko bencana gempa dan kebakaran
Dilihat dari sisi resiko jika terjadi bencana kebakaran dan gempa bumi, perumahan memiliki tingkat lebih rendah dibanding perumahan. Ketika muncul bencana tersebut, penghuni rumah bisa langsung keluar dari tempat tinggalnya untuk menyelamatkan diri. Sedangkan penghuni aparteman, tidak mungkin bisa keluar dari tempat tinggalnya secara langsung begitu saja.
Sosialisasi
Bagi masyarakat Indonesia, rumah atau kompleks perumahan dianggap sebagai tempat untuk melakukan sosialisasi antar warga. Antar penghuni rumah dapat saling kenal, berkomunikasi dan bergaul dan menjadi tetangga yang selalu saling menolong. Kondisi seperti ini jelas tidak mungkin bisa ditemukan dalam tempat tinggal berbentuk apartemen.