Pemerintah Akan Membangun 12 Ribu Unit Rumah di Ibukota Baru
Sahabat perumahan Fajar Group pasti sudah mengetahui jika pemerintah mempunyai rencana memindahkan ibukota Jakarta ke Kalimantan. Meski pandemi covid-19 masih berkecamuk dan seringkali memunculkan pendapat pro dan kontra, program ini terus berjalan. Pemerintah tetap percaya diri dengan program tersebut.
Bahkan ditargetkan pada tahun 2024 mendatang, rencana ini bisa terealisasi. Berbagai insfrastruktur seperti gedung pemerintah, fasilitas publik, jalan, ruang terbuka dan lain sebagainya juga sudah mulai masuk tahap perancangan. Kemudian khusus untuk area pemukiman, pemerintah memasang target membangun 12 ribu unit rumah di ibukota baru tersebut.
Boby Ali Azhari selaku Direktur Bina Penataan Bangunan (BPB) Ditjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan hal ini di Jakarta kemaren. Disebutkan pula, pembangunan perumahan tersebut dilaksanakan di sebuah lahan dengan ukuran luas mencapai kurang lebih 101 ha.
Dalam kesempatan tersebut Boby juga menceritakan, hingga saat ini pihaknya masih memperhitungkan apakah hunian ini akan berbentuk apartemen atau perumahan biasa. Selain itu jumlah populasi yang menurut perkiraan berada pada kisaran 38 ribu orang di ibukota baru setelah terjadi permindahan juga akan menjadi bahan pertimbangan.
Sarana lain
Masih menurut Boby, sarana dan fasilitas terpenting lainnya yang akan ikut dibangun antara lain adalah taman dan ruang terbuka hijau seluas 300 ha. Kemudian ada Bukit Bendera, alun-alun dan Sumbu Kebangsaan dengan kebutuhan lahan mencapai 26 ha.
Lalu ada Sumbu Tripaja yang punya fungsi sebagai gedung pemerintah atau eksekutif, parlemen atau legislatif dan lembaga hukum atau yudikatif. Kebutuhan lahan komplek bangunan ini juga lumayan besar, kurang lebih 10 ha.
Kebutuhan sarana infrastruktur lain juga tidak dilupakan. Sehubungan dengan hal ini pemerintah sudah membuat rencana membangun jalan tol atau bebas hambatan dari Balikpapan ke Samarinda sejauh 30 km. Jalan lain di kawasan inti pusat pemerintah (KIPP) ikut dibangun sepanjang 44 km.
Boby menegaskan, semua program tersebut sudah masuk tahap perhitungan, termasuk pembiayaan. Untuk pembiayaannya sendiri menjadi tanggung jawab dari Kementrian Keuangan, termasuk kemungkinaan penggunaan APBN dan sumber lain yang berasal dari lembaga non pemerintah atau swasta.
Kawasan baru untuk generasi baru
Beberapa waktu sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir pernah mengungkapkan bahwa perbindahan ibukota dari Jakarta ke Kalimantan punya manfaat besar. Apalagi mengingat jumlah penduduk Indonesia terus mengalami pertambahan. Sehingga perlu kawasan baru untuk pemukiman.
Selain itu yang tak kalah penting, generasi muda dan milenial Indonesia belum tentu tertarik bertempat tinggal di kota Jakarta. Mereka hanya mau tinggal di kota tersebut dan kota-kota besar lainnya jika muncul peluang. Apabila tidak ada peluang, generasi ini lebih suka tinggal di daerah lain.
Kemudian untuk urusan transportasi, kendaraan umum akan menjadi pilihan nomor satu terutama kendaraan yang menggunakan tenaga listrik. Bahkan ada kemungkinan tidak memakai sopir lagi dan bersifat autonomous atau nirkemudi.