Mengenal Konsep Arsitektur Hijau dan Manfaatnya Untuk Lingkungan
Lingkungan hidup dan pemanasan global sudah lama menjadi perhatian serius seluruh masyarakat dunia. Terkait dengan hal ini, pemakaian material bangunan yang bersifat ramah lingkungan harus selalu diaplikasikan melalui sebuah konsep yang dinamakan konsep arsitektur hijau.
Apa itu konsep arsitektur hijau
Arsitektur hijau adalah sebuah konsep yang lebih mengutamakan pendekatan kepada alam dan iklim di lingkungan sekitar bangunan. Selain itu secara prinsip orientasinya ditujukan pada cahaya alami matahari dan optimalisasi iklim dari air dan tumbuhan.
Bukan itu saja, konsep arsitektur hijau juga menerapkan sistem cross ventilation yang tujuan utamanya adalah untuk memproduksi udara sejuk dan bersih dalam ruang.
Konsep ini tidak hanya bisa diterapkan pada bangunan publik saja, tapi juga terhadap bangunan rumah atau hunian. Apalagi konsep arsitektur hijau memiliki banyak sekali pengaruh positif untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Hemat energi
Bangunan rumah dengan konsep arsitektur hijau diciptakan dengan tujuan agar dapat diadaptasikan dengan lingkungan sekitar yang sebelumnya sudah ada. Penerapannya bisa diawali ketika hunian tersebut mulai dibangun.
Misalnya pemakaian jendela yang jumlahnya diperbanyak atau ukurannya diperbesar. Sehingga elemen ini dapat menjalankan fungsinya sebagai sistem sirkulasi udara dan pencayahaan alami secara lebih optimal. Hasilnya, konsumsi daya listrik bisa semakin dihemat.
Meminimalkan eksploitasi material baru
Bukan hanya diadaptasikan terhadap lingkungan sekitar, konsep arsitektur hijau juga dirancang dengan maksud untuk meminimalkan eksploitasi material baru. Setelah itu, setiap bangunan bisa digunakan kembali atau dimodifikasi agar terbentuk gaya desain atau arsitektur yang lain. Intinya, sistem daur ulang bisa diaplikasikan dengan mudah.
Menyesuaikan dengan kondisi lingkungan
Dalam konsepnya, arsitektur hijau selalu menyesuaikan diri dengan kondisi lahan dan dijamin tidak menimbulkan kerusakan pada lingkungan sekitar. Desain bangunannya diselaraskan dengan bentuk lahan dan permukaan atau dasar bangunan dibuat dengan ukuran lebih kecil karena mengutamakan desain vertikal.
Mengurangi jumlah limbah
Sedikit banyak, penggunaan konsep arsitektur hijau juga berpengaruh terhadap sistem adopsi konservasi air. Menurut hasil penelitian, rumah hunian yang dibangun dengan konsep arsitektur hijau hanya menghasilkan limbah sebanyak 34% dibanding rumah standar biasa.
Meningkatkan kualitas hidup
Melalui penggunaan bahan dan material yang bersifat ramah lingkungan, limbah yang jumlahnya lebih sedikit akan mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Sehingga secara langsung, konsep arsitektur hijau akan membuat kualitas hidup jadi meningkat. Bahkan juga memberi pengaruh yang sangat bagus terhadap gaya hidup penghuninya.
Setiap anggota keluarga bisa menikmati udara sehat dan alami karena tidak perlu lagi menggunakan mesin AC. Selain itu rumah menjadi bebas dari resiko lembab karena pencahayaan alami matahari bisa berjalan dengan baik.
Berdasarkan semua alasan yang dikemukakan di atas, masyarakat diharapkan bersedia mengaplikasikan konsep arsitektur hijau saat mendirikan bangunan untuk hunian. Hal ini adalah wujud dari tanggung jawab bersama untuk menjaga alam dari kerusakan.