Mau Beli Talang Air?, Kenali Dulu Jenis Material Beserta Kelebihan dan Kelemahannya
Salah satu elemen yang selalu ada dalam setiap rumah hunian adalah talang air. Fungsinya adalah untuk mengalirkan air hujan agar tidak menimbulkan kebocoran pada atap dan merembes ke dalam ruangan. Setelah ditampung di talang, air hujan ini akan langsung dibuang ke tempat lain. Posisi pemasangannya biasanya dibuat di bagian tepian dinding atau titik pertemuan diantara bidang atap.
Dilihat dari material atau bahan pembuatannya, talang air terbagi menjadi beberapa jenis. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang berbeda-beda.
Talang air dari bahan PVC
Talang air yang dibuat dari bahan PVC merupakan talang air yang sangat populer dan paling sering digunakan pada rumah hunian. Harganya lebih murah dan mempunyai bobot yang cukup ringan, sehingga mudah diangkat ketika proses pemasangan dilakukan.
Namun meski harganya murah dan mudah dipasang, talang air ini kurang mampu menyesuaikan diri terhadap perubahan cuaca. Apalagi jika pemasangannya berada di luar ruang. Pancaran cahaya matahari bisa membuat plastik sebagai material utamanya cepat retak bahkan pecah. Jika memakai talang air dari bahan ini harus memperhitungkan usia penggunaannya, maksimal 3 tahun.
Talang air dari bahan logam
Talang air jenis logam biasanya dibuat dari bahan alumunium, galvalum atau seng. Harganya juga tergolong murah. Bentuknya hanya berupa lembaran saja kemudian harus dibentuk sendiri menjadi talang. Sehingga penggunaannya bisa disesuaikan dengan bentuk maupun kondisi atap. Selain itu, pemasangannya juga sangat praktis.
Tapi sayangnya, talang jenis ini mudah berkarat yang biasanya diakibatkan oleh perubahan cuaca serta terdapatnya kotoran yang menempel. Untuk menyiasati masalah tersebut, pilihan terbaiknya adalah memilih talang dari bahan alumunium yang sifatnya anti karat meski harganya agak mahal. Namun jika anggarannya terbatas, sebelum dipasang talang air tersebut diberi lapisan anti karat.
Talang air dari bahan beton
Material pembuatan talang air berikutnya adalah beton. Pemakaiannya sudah ada sejak zaman dulu dan di masa sekarang masih sering digunakan. Posisi pemasangannya berada pada titik pertemuan atau persinggungan antara pagar dan atap, atau antara suatu bangunan dengan bangunan lain yang posisinya bersebelahan.
Dibanding material lainnya, talang air dari bahan beton memiliki daya tahan paling kuat sekaligus paling lama umur penggunaannya. Meski sering kena pancaran sinar matahari atau curah air hujan, talan ini tetap awet . Bukan itu saja, daya tampung airnya juga lebih banyak.
Hanya saja, jika ingin menggunakan talang berbahan beton maka anggaran yang harus disediakan juga cukup banyak. Selain itu proses pengggarapannya butuh waktu lebih lama. Kemudian untuk meminimalkan resiko adanya kebocoran biasanya talang air dari beton diberi lapisan dari lembaran karet tebal.
Secara umum, usia penggunaan talang air dapat berjalan lebih lama jika dirawat sebaik mungkin. Setiap ada kotoran yang masuk harus segera dibuang dan dibersihkan. Terutama saat musim hujan mulai tiba.