Ini Dia Aneka Manfaat Dari Penggunaan Kayu Hitam Atau Eboni Untuk Rumah Hunian
Di masyarakat, kayu hitam lebih dikenal dengan sebutan eboni. Kayu yang berasal dari Sulawesi ini terkenal dengan kualitasnya yang sangat bagus, sehingga harga jualnya juga tinggi bahkan ada yang melebihi harga kayu jati. Ketinggiannya bisa mencapai sekitar 40 meter dan sering digunakan untuk berbagai macam kebutuhan rumah tangga.
Untuk membuat furniture dan kerajinan tangan
Salah satu manfaat utama dari kayu hitam atau eboni adalah sebagai bahan pembuatan furniture. Karakteristiknya sangat awet dan solit dan sering menjadi buruan pecinta furniture bermutu tinggi karena bisa dijadikan simbol status sosial dan kekayaan. Selain Indonesia, warga yang mempunyai ketertarikan tinggi terhadap material ini adalah negara Jepang.
Selain furniture, kayu hitam juga sering digunakan untuk membuat benda-benda kerajinan seperti ukiran, patung, hiasan dinding, kipas, alat musik dan sebagainya. Di daerah asalnya yaitu Sulawesi, kayu ini sangat populer untuk dijadikan material miniatur kapal tradisional Phinisi model Bugis. Demikian pula dengan pernak-pernik lain mulai dari asbak, bingkai foto hingga gantungan kunci, sering dibuat dari kayu tersebut.
Manfaat kesehatan
Di luar itu, banyak hasil penelitian yang menyebutkan bahwa daun dari pohon eboni mempunyai kandungan senyawa titerpenoid dan flavonoid yang bersifat antimikroba. Sedangkan kulit kayunya bersifat antihyperglycemic. Kandungan ini dipercaya dapat mengurangi resiko penyakit diabetes, kencing manis dan kadar glukosa dalam tubuh.
Beberapa riset lainnya menyatakan kayu hitam memiliki khasiat tinggi untuk membantu mengatasi serangan kanker karena mengandung zat anti karsinogen. Meski butuh bukti dan penelitian secara lebih mendalam, tapi tidak dapat disanggah lagi jika kayu ini sejak dulu memang dipercaya punya manfaat tinggi bagi kesehatan, termasuk gangguan jantung, sistem kerja otak dan tekanan darah.
Aspek budaya
Sebagai daerah utama penghasil kayu hitam atau kayu ebony, di Sulawesi terdapat sebuah legenda atau cerita rakyat sehubungan dengan keberadaan kayu tersebut. Konon, warna hitamnya berasal dari hasil sebuah peperangan antara Hanuman (bahasa Jawa : Anoman) melawan tentara kerajaan Alengka.
Dalam pertempuran tersebut, Hanuman berhasil membakar bangunan istana kerajaan Alengka. Hal ini memunculkan dampak berupa perubahan warna kayu ebony yang ada di istana, jadi hitam pekat karena terkena kobaran api dan asap. Sejak itu, warna kayu tersebut jadi hitam gelap seperti habis terbakar.
Sementara itu ada versi lain yang menyatakan, kayu ebony bisa dijadikan jimat untuk memberikan lindungan keselamatan bagi penggunanya. Berdasarkan kepercayaan tersebut, ada sebagian warga yang mengambil kayu ini untuk dijadikan manik-manik gelang dan kalung. Bahkan tidak sedikit pula yang memilihnya sebagai bahan untuk membuat tasbih.
Boleh percaya atau tidak dengan kepercayaan dan mitos semacam ini, tapi yang jelas kayu eboni memang memiliki penampilan yang sangat cantik. Jika dijadikan furniture dan kerajinan kemudian dipajang sebagai hiasan interior, pasti akan menghasilkan suasana yang lebih indah dalam ruang.