Bidik Pekerja Informal, REI Jateng Ajak BKK Jateng Untuk Kerjasama
Bagi sahabat Perumahan Fajar Group yang bekerja di sektor informal khususnya yang tinggal di Jawa Tengah, terbuka peluang lebih besar untuk mempunyai rumah sendiri. Belum lama ini Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Provinsi Jawa Tengah mengajak Badan Kredit Kecamatan (BKK) Jateng untuk mewujudkan keinginan tersebut.
BKK adalah Perseroan Daerah (Perseroda) dengan bentuk berupa lembaga keuangan milik pemerintah daerah Jawa Tengah. Badan ini akan memberi kemudahan bagi para pekerja sektor informal dan generasi milenial untuk membeli rumah secara kredit dan syarat yang ringan.
Sahabat Perumahan Fajar Group, kerjasama antara DPD REI Jawa Tengah dan BKK tersebut merupakan hasil gagasan dari Anthoni AH Prasetyo yang menjabat sebagai wakil ketua DPD REI Jateng. Pria ini mengaku bahwa keinginannya untuk membantu pekerja informal dan milenial ini sudah ada sejak dirinya masih memangku jabatan sebagai DPD REI Solo Raya.
Syarat yang mudah
Dalam pertemuannya dengan wartawan Anthoni juga menerangkan, apabila pihaknya dan BKK akan berusaha memberi bantuan penuh bagi pekerja informal yang memiliki niat membeli rumah.
Selain itu Anthoni juga menjelaskan, KPR Bank konvensional itu selalu memerlukan proses rumit bahkan waktu yang lama. Berbagai macam aturan seperti slip gaji hingga persyaratan adminitrasi lainnya selalu jadi kendala utama bagi pekerja informal untuk mengajukan kredit rumah.
Akan tetapi dengan adanya program kerjasama antara REI dan BKK, prosesnya akan jadi lebih mudah dan hanya memerlukan waktu sekitar 3 hingga 4 hari saja. Sahabat Perumahan Fajar Group, langkah ini juga akan membuat pekerja jasa, pedagang sayur pasar dan sektor informal yang lain menjadi lebih mudah mempunyai rumah.
Melalui program ini pula, setiap anggota REI akan mempunyai pangsa pasar properti yang lebih luas. Apalagi mengingat jika BKK merupakan lembaga perkreditan resmi. Selain itu yang lebih penting lagi, pasar dari sektor informal itu justu punya cakupan yang lebih luas dan selalu bergerak secara dinamis.
Terkait dengan program ini sahabat Perumahan Fajar Group, Safi’I yang menjabat sebagai Wakil Direktur BKK Jateng menyatakan jika lembaganya sudah mulai gencar melakukan sosialisasi dan promosi. Selain itu dia ingin agar rancangan kerjasama tersebut bisa diperluas dengan sasaran kredit kepemilikan lahan, kredit konstruksi dan pendanaan proyek.
Perumahan baru
Sebagai informasi tambahan, dalam kurun waktu sekitar setahun ini muncul antara 20 hingga 25 perumahan baru di Kabupaten Sragen. Sebagian besar adalah perumahan bersubsidi dengan harga sekitar Rp. 150 juta dan merupakan program dari Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Sementara itu Bayu Wibisono, pejabat Divisi Legal PT Fajar Bangun Raharja ikut memberi informasi yang tak kalah penting. Tidak lama lagi, Perumahan Fajar Group akan membangun pemukiman baru di daerah Gondang dan Puro, Kabupaten Sragen. Hal ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan nyaman, sehingga masyarakat makin tertarik membeli rumah.