Tips Praktis Agar Polusi Udara di Rumah Hunian Bisa Berkurang
Banyak yang tidak menyadari apabila resiko adanya polusi udara pada rumah hunian itu jauh lebih tinggi dan besar dibanding polusi udara luar rumah. Berdasarkan hal ini, maka sudah sewajarnya jika setiap penghuni rumah harus tahu cara dan tips mengurangi polusi udara tersebut, agar selalu jauh dari serangan penyakit.
-
Membuat taman
Semua ahli lingkungan hidup seluruh dunia memiliki kesimpulan sama, bahwa keberadaan taman pada rumah hunian merupakan sarana terbaik untuk mengurangi resiko polusi udara. Bahkan selain itu juga mempunyai peran penting sebagai pemasok kebutuhan oksigen bagi semua penghuninya. Karena itu setiap rumah sebaiknya selalu dilengkapi dengan taman secara eksterior dan interior.
-
Sirkulasi udara
Ruang rumah yang kurang mendapatkan pasokan sinar matahari, selalu punya resiko tinggi atas terjadinya lembab sehingga bakteri lebih mudah berkembangbiak. Untuk menghindari hal ini, buka jendela setiap hari terutama pada waktu pagi dan ketika sedang membuat masakan di dapur.
Selain itu lengkapi setiap ruangan dengan ventilasi agar tercipta sistem sirkulasi udara yang lebih baik. Ada baiknya ventilasi ini diberi tambahan berupa filter dari kawat kasa, untuk meminimalkan resiko masuknya kotoran dan debu.
-
Kebersihan lantai
Lantai kotor juga sering menjadi sumber polusi udara serta terjangkitnya serangan penyakit. Jadi harus sering dibersihkan dengan sapu atau vaccum cleaner. Demikian pula dengan karpet penutup lantai, perlu pula dibersihkan. Selain jangan lupa meletakan keset dekat pintu dengan tujuan untuk meminimalkan masuknya kotoran dalam ruang terutama yang berasal dari kaki.
-
Mengurangi penggunaan pengharum ruang
Untuk menghadirkan rasa lebih nyaman pada ruang rumah, banyak yang menggunakan pengharum khusus. Padahal pengharum ruang merupakan produk yang justru dapat menimbulkan polusi udara bahkan tidak baik untuk kesehatan.
Pengharum ruang khususnya yang mengandung aroma lemon dan jeruk mengandung bahan-bahan kimia berbahaya seperti etanol, fenol, kampor dan formaldehida. Semua bisa menimbulkan resiko penyakit migrain, asma, alergi dan ruam. Jadi penggunaannya harus dikurangi bahkan jika perlu ditiadakan.
-
Menghilangkan rokok
Tidak bisa dibantah lagi, melalui asapnya rokok bisa menjadi penyebab terjadinya polusi udara di rumah. Residunya dapat tertinggal dan setelah itu langsung mengendap di sofa, bantal, karpet dan sebagainya. Kondisi ini merupakan salah satu penyebab utama adanya gangguan pernafasan. Jadi pilihan terbaiknya adalah menghilangkan rokok dari setiap ruang rumah.
-
Produk dalam kemasan
Alumunium, kardus, plastik dan sterofoam merupakan salah satu penyumbang terbesar terjadinya polusi udara. Untuk menghindarinya, maka jalan terbaik yang dapat ditempuh adalah mengurangi penggunaan produk-produk dalam kemasan. Jika tetap memakai produk kemasan, utamakan yang dilengkapi dengan lebel khusus yang menandakan bahwa kemasannya dapat didaur ulang.
Jika semua yang disebutkan di atas bisa dijalankan secara kontinyu dan penuh kesadaran, niscaya polusi udara dalam rumah dapat dikurangi secara maksimal. Sehingga penghuninya akan semakin betah, nyaman dan sehat.