Milenial Perlu Mengenal Dekat Komplek Hunian Dengan Konsep Townhouse
Milenial pasti sudah sering mendengar istilah komplek perumahan dengan konsep townhouse dan cluster. Banyak yang berpandangan apabila kedua istilah ini mengandung arti yang sama. Namun sebenarnya keduanya memiliki perbedaan, sehingga hal ini harus dipahami lebih dahulu sebelum memutuskan membeli untuk dijadikan tempat hunian.
Apa itu townhouse
Cluster merupakan suatu komplek perumahan atau hunian yang dibuat di kawasan sub urban atau pinggiran kota. Akan tetapi sebaliknya, townhouse justru dibangun di pusat perkotaaan. Keduanya mempunyai ciri yang hampir sama dimana setiap unit rumahnya tidak dilengkapi pagar, sehingga terlihat menyatu antara satu bangunan dengan bangunan lain.
Sama seperti cluster, hunian berkonsep townhouse juga dibangun dengan ukuran kecil dan terdiri dari dua hingga tiga lantai. Selain itu model dan arsitektur bangunannya dibuat seragam sehingga terlihat rapi.
Tetapi karena lokasinya ada di tengah kota, tentu saja hunian townhouse selalu dijual dengan harga lebih mahal dibanding cluster. Jika milenial berniat memiliki rumah dengan suasana eksklusif dan dekat dengan fasilitas publik, townhouse bisa dijadikan pilihan utama.
Cerita masa lalu dan sekarang
Beberapa puluh tahun lalu, townhouse didirikan dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan para ekspatriat yang mendapatkan pekerjaan di sebuah negara. Biasanya mereka sangat menginginkan adanya suatu komplek hunian dengan sistem keamanan yang lebih terjamin dan memiliki tingkat privacitas tinggi.
Dalam perkembangan selanjutnya, saat ini hunian yang dibangun dengan konsep townhouse tidak hanya ditujukan bagi kaum ekspatriat saja melainkan juga masyarakat umum. Terutama generasi milenial yang tertarik tinggal di pusat kota dengan suasana tenang dan nyaman seperti perumahan cluster yang ada di pinggiran kota.
Jumlah unit rumah
Perbedaan lain antara perumahan cluster dan townhouse terletak pada unit rumah yang dibangun. Pada umumnya hunian cluster dibuat dalam jumlah yang lebih banyak bahkan ada yang mencapai ratusan unit dalam satu komplek.
Sangat berbeda dengan townhouse yang jumlah unitnya sangat terbatas, maksimal hanya 30 unit bangunan saja. Alasan pembatasan ini pertama adalah untuk menciptakan suasana tenang, nyaman dan eksklusif. Kemudian untuk alasan kedua karena memang lahan yang ada di daerah perkotaan memang lebih kecil dan sempit.
Hal penting yang harus diperhatikan
Dibalik segala kelebihannya, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan sebelum membeli rumah dengan konsep townhouse. Sebagaimana sudah dijelaskan, harga setiap unitnya lebih mahal dan masalah pasti berpengaruh besar terhadap anggaran cicilan yang harus dibayar setiap bulan.
Selain itu hunian townhouse kurang begitu cocok ditempati oleh mereka yang suka bersosialisasi dan bergaul dengan tetangga. Sebagian besar penghuninya selalu sibuk setiap hari dan cenderung mengutamakan privacy.
Sama seperti cluster, hunian townhouse yang dibuat dalam desain seragam bisa membuat penghuni jadi kurang bebas dalam mengeksplorasi ide-idenya untuk merenovasi bangunan. Milenial harus memikirkan beberapa dampak ini agar tidak menimbulkan penyesalan di kemudian hari.