Lima Kesalahan yang Dilakukan Oleh Generasi Millenial Ketika Membeli Rumah Pertama Mereka
Hampir semua generasi millenial selalu menganggap bahwa mempunyai rumah tinggal sendiri itu merupakan sebuah kebanggaan. Hal ini dipandang sebagai semacam pembuktikan apabila dirinya berhasil menggapai kesuksesan dalam usia muda. Namun sayangnya, tidak sedikit diantara mereka yang membuat kesalalahan saat membeli rumah.
1. Terlalu bersemangat
Banyak sekali generasi millenial yang terlalu bersemangat dalam membeli rumah. Meski tabungan yang dimiliki hanya cukup untuk membayar uang muka atau DP saja, namun dengan keberanian tingkat tinggi mereka langsung mengajukan kredit perumahan pada bank.
Padahal selain uang muka, banyak banyak anggaran lain yang harus disediakan sebagai langkah awal membeli rumah apalagi secara kredit. Misalnya jasa notaris, pajak jual beli, IMB, balik nama dan lainnya. Akibat ketidaktahuan ini, jumlah kredit yang diajukan jadi membengkak.
2. Tidak pernah memikirkan biaya operasional
Kesalahan berikutnya masih berkaitan erat dengan urusan keuangan. Banyak kaum millenial yang lupa jika setelah membeli rumah, mereka tidak hanya dibebani oleh angsuran saja, tetapi juga biaya operasional dan perawatan. Seperti biaya listrik, air, iuran kebersihan, keamanan dan sebagainya.
Belum lagi jika ada eleman bangunan yang mengalami kerusakan dan harus diperbaiki. Semuanya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Karena itu harus dihitung secara cermat lebih dulu kondisi finansialnya.
3. Tidak menjalankan riset
Kesalahan lainnya yang juga seringkali terjadi adalah mereka sangat lugu saat menentukan pilihan. Banyak generasi millenial yang hanya melihat penampakan desain bangunannya saja.
Memilih rumah itu tidak boleh hanya didasarkan pada keindahan arsitekturnya saja. Banyak sekali hal-hal yang perlu dicermati. Mulai dari kualitas bangunan, jenis material yang digunakan, kondisi lingkungan sekitar, fasilitas umum yang disediakan dan masih banyak lagi.
Riset sangat penting dilakukan termasuk perbandingan harganya agar nantinya tidak menimbulkan kekecewaan dan kerugian. Tapi sayangnya hal ini sering diabaikan oleh generasi millenial. Mereka selalu membuat keputusan secara tergesa-gesa.
4. Terlalu menuruti kata hati
Sebagian besar generasi millenial tidak menyadari bahwa segala hal dapat mengalami perubahan. Karena itu membeli rumah tidak boleh disertai dengan emosi. Maksudnya, harus selalu dipikirkan jika suatu saat nanti jumlah penghuninya dapat bertambah setelah berkeluarga.
Selain itu ada kemungkinan tempat kerja berpindah. Dari prediksi ini, perlu dipikirkan bagaimana nantinya apabila rumah tersebut harus dijual lagi. Harganya jualnya sekitar berapa dan apakah bisa mencukupi untuk membeli lagi rumah baru.
5. Hanya mengandalkan informasi dari internet saja
Internet memang merupakan salah satu sarana terbaik untuk mencari berbagai macam informasi, termasuk perumahan. Tetapi apabila hanya mengandalkan media online saja, hasilnya belum tentu sesuai yang dibutuhkan atau diinginkan.
Sebelum membeli rumah generasi millenial harus mencari informasi dari berbagai sumber. Bahkan tidak ada salahnya bertanya langsung kepada mereka yang sudah berpengalaman di dunia properti. Sehingga rumah yang dibeli bisa menjadi tempat tinggal yang nyaman.