Jangan Sampai Salah, Perhatikan Petunjuk Penting Ini Saat Membeli Lampu Emergency
Pemadaman listrik dari PLN merupakan sebuah peristiwa yang sangat menyebalkan apalagi jika terjadi di malam hari. Karena itu agar tidak menggangu kegiatan karena kondisi rumah yang gelap, sebaiknya selalu menyediakan lampu emergency. Tetapi sebelum membeli, ada beberapa petunjuk penting yang harus diperhatikan.
Menyesuaikan jenisnya
Lampu emergency itu terdiri dari beberapa jenis atau tipe. Misalnya lampu emergency plafon, pada umumnya ditempelkan pada plafon atau langit-langit. Ketika sedang tidak dipakai, lampu ini dapat menyimpan energi listrik, sehinga tetap bisa dinyalakan meski aliran listrik sedang putus atau mati.
Selain itu ada lampu emergency sejenis namun bersifat portable. Kemudian ada lagi lampu senter dan headlamp yang daya kerjanya menggunakan batu baterai atau sistem charger. Sebaiknya kedua jenis lampu ini disediakan semua di rumah dimana salah satunya difungsikan sebagai cadangan.
Kapasitas dan daya baterai
Khusus untuk lampu emergency yang sumber energi listriknya berasal dari batu baterai pilih yang kapasitasnya energi listriknya lebih besar. Demikian pula jika menggunakan sistem charger, harus memilih lampu emergency yang dapat menyimpan daya listrik tinggi. Sehingga ketika pemadaman listriknya berlangsung lama tetap bisa digunakan.
Kelengkapan fitur
Saat ini setiap jenis lampu emergency selalu dilengkapi dengan berbagai fitur. Misalnya fitur untuk menghidupkan kipas angin, fitur charge ponsel dan masih banyak lagi. Dari berbagai macam fitur tersebut, utamakan lampu emergency yang memiliki fitur untuk mengatur intensitas cahaya. Jadi saat dinyalakan, intensitas cahaya tersebut dapat diatur sesuai kebutuhan.
Sistem pengisian daya listrik
Setelah lampu emergency tersedia di rumah, harus langsung diisi daya listriknya minimal sekitar 6 jam sebelum dipakai. Perhatikan pula, apapun jenisnya setiap lampu emergency selalu memiliki kelengkapan mesin pemutus tegangan yang bekerja secara otomatis. Karena itu pengisian baterai tidak boleh lebih dari 12 jam karena bisa membuat batu baterai mudah bocor dan cepat rusak.
Satu hal lagi yang tidak boleh terlupakan, lampu emergency yang sudah lama tidak dipakai harus tetap diisi kembali daya listriknya minimal setiap dua bulan sekali. Karena meski tidak dinyalakan, lampu emergency tetap akan berkurang daya listriknya. Sehingga saat akan digunakan, daya listrik yang tersimpan di baterai tetap penuh.
Tempat menyimpan
Untuk lampu emergency jenis plafon, tentu akan selalu terpasang secara permanen di plafon atau area pemasangan lainnya. Tapi untuk lampu emergency portable, harus disimpan di tempat khusus dengan suhu stabil agar komponen-komponennya tidak cepat rusak. Selain itu jangan menyimpan lampu emergency dengan posisi berdekatan dengan perangkat elektronik atau steker lainnya untuk menjaga keawetannya.
Lampu emergency merupakan peralatan yang keberadaannya sering disepelekan sehingga jarang dirawat. Sehingga saat dibutuhkan, tidak bisa berfungsi secara optimal. Karena itu lakukan semua petunjuk di atas agar penghuni rumah tetap dapat menjalankan aktifitasnya meskipun aliran listrik sedang putus.