Your search results

Penjualan Rumah Hunian Kelas Menengah – Atas Terus Meningkat

Posted by admin on July 21, 2022
0

Sahabat Perumahan Fajar Group pasti sangat menyadari, pandemi covid-19 yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun telah memunculkan banyak masalah. Banyak halangan dan tantangan yang muncul dalam berbagai lini kehidupan, termasuk bisnis dan industri properti atau perumahan.

Akan tetapi pada sisi yang lain, pandemi juga terbukti menciptakan banyak sekali hal baru di sektor tersebut. Bahkan untuk saat ini, tingkat penjualan rumah hunian kelas menengah – atas justru makin menguat.

Belum Bisa Menjadi Parameter Nyata

Secara umum, bisnis properti di tanah air memang semakin menunjukan peningkatan usai menghadapi situasi yang penuh dengan ketidakpastian akibat pandemi covid-19. Hanya saja kinerja yang mulai membaik ini tetap harus mendapat perhatian tinggi dari para pelaku usaha. Karena sahabat Perumahan Fajar Group, kondisi tersebut memang belum bisa dijadikan sebagai paramater situasi bisnis yang wajar.

Dalam wawancara bersama rumah.com, Direktur Eksekutif Indonesia Property (IPW) Ali Tranghanda mengungkapkan, saat ini nilai penjualan sudah mengalami penurunan dan lebih rendah daripada unit produk rumah hunian yang telah terjual. Hal ini dapat menjadi tanda jika segmen properti mulai bergeser ke kelas menengah.

Ali menyatakan situasi seperti ini bisa terlihat pada kurun waktu tiga triwulan terakhir di mana pangsa kelas menengah beserta menengah – atas jadi dominasi atas penjualan unit properti rumah. Terutama sekali untuk daerah Jabodebek dan Banten.

Pangsa Pasar Mengarah ke Segmen Menengah – Atas

Secara lebih lengkap Ali juga menjelaskan, sejak triwulan pertama 2022 lalu, pangsa pasar perumahan makin menunjukan pergeseran ke kelas menengah. Tren ini menjadi kelanjutan atas pergerakan yang sebelumnya telah berlangsung pada triwulan terakhir 2021.

Dalam triwulan pertama 2022 sahabat Perumahan Fajar Group, ada penurunan tipis terhadap tingkat pertumbuhan penjualan unit hunian. Prosentasenya sekitar 1,5% jika dihitung secara quater to quater (qtq) atau kuartalan.

Penyebab dari penurunan ini antara lain karena adanya penurunan tingkat penjualan rumah siap huni atau ready stock. Padahal dalam beberapa triwulan sebelum ini justru ada kenaikan tinggi karena ada intensif PPN yang ditanggung oleh pemerintah. (PPN DTP).

Selain itu nilai penjualannya juga ikut menurun sebanyak 14,5% qtq. Angka ini agak lebih rendah daripada triwulan sebelumnya, yang sebenarnya juga sudah mengalami penurunan.

Masih menurut Ali sahabat Perumahan Fajar Group, pergerakan ini telah terlihat pada akhir 2021 dan terlihat melalui pertumbuhan dalam segmen menengah yang berjalan secara bertahap. Menariknya lagi, peningkatan ini jusru terjadi saat pandemi covid-19 masih berlangsung. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat masih memiliki daya beli.

D isisi yang lain sahabat Perumahan Fajar Group, ada pula kalangan menengah – atas yang tertarik beli hunian dengan unit produk yang lebih rendah daripada kemampuan daya beli. Selain itu ada gerakan lain dengan sasaran harga sekitar Rp500 juta hingga Rp1 miliar dan terus meningkat di triwulan pertama 2022 dengan prosentase 35,9%.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Compare Listings