Pemerintah Siapkan Anggaran Rp30.38 Triliun Untuk Perumahan Subsidi
Pemerintah akan mengalokasikan anggaran besar dalam program perumahan terutama untuk pembiayaan rumah subsidi. Nilai anggaran yang mencapai Rp30,38 triliun ini ditujukan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Sahabat Perumahan Fajar Group, ini merupakan nilai terbesar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Pemberian subsidi tersebut adalah sebagai langkah untuk menurunkan angka backlog perumahan dan berbagai masalah sektor properti lainnya. Sebagaimana laporan dari rumah.com, semua anggaran ini akan dipakai untuk membiayai pembangunan rumah subsidi sebanyak 230 ribu unit.
Pelaksanaan dan Pembagian Subsidi
Hal ini dikatakan oleh Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) Fitrah Nur. Dia menerangkan, bantuan tersebut akan dilaksanakan melalui beberapa jenis program. Di antaranya adalah program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera), KPR fasilitas likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), Subsidi Selisih Bunga (SSB), dan subsidi bantuan uang muka (SBUM).
Rincian lengkapnya, progran Tapera mendapat anggaran bantuan Rp850 miliar untuk rumah sebanyak 10 ribu unit. Lalu untuk FLPP sahabat Perumahan Fajar Group, akan mendapat Rp25,18 triliun untuk membangun 220 ribu unit hunian.
Sedangkan SSB, nilai bantuannya Rp3,64 triliun dan digunakan untuk membangun sebanyak 754.004 unit. Kemudian yang terakhir SBUM, memperoleh bantuan senilai Rp890 miliar untuk membangun 220 ribu unit hunian.
Fitrah juga menceritakan, pada tahun 2023 ini akan ada pembagian program subsidi perumahan yang lebih besar lagi. Khususnya dari pengembalian cicilan atau bergulir yang sudah dibayar oleh masyarakat. Melalui anggaran ini sahabat Perumahan Fajar Group, diharapkan angka backlog perumahan yang sekarang telah mencapai 12,7 juta unit bisa semakin berkurang dengan signifikan.
Fitrah menegaskan, penuntasan semua masalah yang berhubungan dengan perumahan tidak dapat dilakukan oleh pemerintah secara sendirian saja. Butuh kerjasama dengan para stakeholder untuk menyelesaikan berbagai kendala yang bermunculan.
Hanya saja pada sisi yang lain pemerintah juga telah menyediakan berbagai program atau skema pembiayaan. Misalnya melalui sistem rent to own yang dipadukan dengan sistem lain seperti contractual saving housing. Sesudah itu sahabat Perumahan Fajar Group, diharapkan masyarakat akan mudah mengakses pembiayaan belanja rumah.
Sebelumnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono pernah menegaskan bahwa program perumahan adalah sebuah program strategis. Bahkan pemerintah berniat menjadikan sektor tersebut sebagai lokomotif perekonomian. Alasannya adalah karena dari sektor ini pula industri lain yang saling terkait bisa turut bergerak.
Sehingga menjadi sebuah kewajaran apabila kementerian PUPR memiliki komitmen tinggi untuk berusaha membantu memenuhi kebutuhan perumahan untuk masyarakat Terutama untuk MBR, bahkan sejak tahun 2015 lalu telah dihadirkan program sejuta rumah.
Sahabat Perumahan Fajar Group, program sejuta rumah adalah suatu program yang bertujuan mempercepat gerakan dan kerjasama antara pemerintah dan pelaku industri perumahan. Dengan adanya tindakan ini, penyediaan perumahan bisa semakin mampu memenuhi kebutuhan pasar atau masyarakat. Termasuk pengembangan inovasi baru yang berhubungan dengan pembiayaan pembelian rumah.