Your search results

Ini Respon Pengembang Terhadap Kenaikan 7% Rumah Subsidi Tahun 2023

Posted by admin on December 26, 2022
0

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan membuat aturan baru, berupa Keputusan Menteri (Kepmen) pada awal 2023. Sahabat Perumahan Fajar Group, penerbitan ketentuan ini berhubungan erat dengan penyelarasan batasan harga untuk rumah subdisi.

Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna memberi pernyataan bahwa pihaknya masih menunggu terbitnya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) terhadap penetapan bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Penerbitan Bebas PPN ini akan dipakai untuk PMK, sedangkan Kepmen PUPR untuk mengatur batasan harga.

Lebih lanjut Herry mengatakan bahwa kenaikan harga rumah subsidi yang paling baru dibuatkan aturannya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No. 49 tahun 2022. Sahabat Perumahan Fajar Group, aturan baru ini memuat ketentuan tentang jenis-jenis rumah yang bagaimana yang bisa mendapatkan fasilitas bebas PPN.

Menurut informasi dari ekonomi.bisnis, cakupan ketentuan ini antara lain yaitu rumah umum, rumah susun milik, asrama mahasiswa dan pelajar, rumah pekerja, dan rumah boro. Semua akan dibuatkan aturan batasan harganya setelah mendapat pertimbangan dari Menteri PUPR.

Gagasan Menaikan Harga Rumah Subsidi

Sebelum ini, Kementerian PUPR sudah menelorkan gagasan untuk menaikan harga rumah subsidi sebanyak 7%. Namun angka ini masih lebih kecil dibanding usulan dari para developer yang menginginkan adanya kenaikan 13%.

Kendati demikian sahabat Perumahan Fajar Group, angka 7% ini dinilai lebih bagus apabila dibandingkan dengan kondisi harga saat ini yang sudah tidak bagus lagi untuk dipertahankan.

Di sisi yang lain Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (Apersi) memberi tanggapan positif terhadap keputusan pemerintah untuk menaikan harga rumah subsidi pada permulaan tahun 2023 mendatang. Pendapat ini dinyatakan oleh Junaidi Abdillah selaku Ketua Umum DPP Apersi.

Dia berpendapat, kabar ini merupakan suatu angin segar untuk para developer rumah subsidi. Apalagi sejak tiga tahun lalu semua pengembang telah menunggu keputusan ini dan dalam jangka waktu tersebut hingga saat ini tidak pernah ada kenaikan harga. Padahal harga kebutuhan material telah naik akibat dampak dari kenaikan harga BBM dan sebagainya.

Selanjutnya sahabat Perumahan Fajar Group, Junaidi menerangkan pula bahwa tahun ini pihaknya telah memasok rumah subsidi dengan jumlah nyaris 70.000 unit. Jumlah tersebut memang lebih sedikit daripada tahun-tahun sebelumnya di mana Apersi dapat memasok rumah subsidi sebanyak 100.000 unit.

Ujaran yang tidak jauh beda dinyatakan pula oleh Sekretaris Jenderal REI, Hari Gani. Dia menceritakan jumlah anggota REI saat ini mencapai lebih dari 5.000 perusahaan. 80% dari semua anggota tersebut merupakan developer rumah subsidi yang tersebar di berbagai daerah.

Banyak yang berkeluh kesah karena tidak ada kenaikan harga hingga 3 tahun, padahal inflasi terus naik. Demikian pula dengan harga material bangunan, ikut meningkat dan ini membuat ongkos produksi makin membengkak. Oleh sebab itu sahabat Perumahan Fajar Group harus sedia dana lebih besar meski hanya ingin beli rumah subdisi.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Compare Listings